LDKS yakni singkatan dari ‘Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa’, dimana kegiatan ini adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh siswa SMP/MTS atau SMA/MA dalam melatih kepemimpinan dasar para siswa yang biasanya diberikan kepada pengurus OSIS/OSIM. Pada masa bakti 2021/2022 ini, OSIM MTs Negeri 1 Pasuruan mengadakan LDKS untuk pengurus OSIM yang dilaksanakan pada 16 – 17 November 2021. Pelatihan tahun ini diadakan 2 hari yakni satu hari di madrasah dan satu hari di luar madrasah tepatnya di DTH atau Duyung Trawas Hill.
Hari pertama LDKS ini dilaksanakan di madrasah. Pertama, siswa diwajibkan untuk melakukan registrasi dan kemudian mengikuti pembukaan LDKS yang dibuka langsung oleh kepala madrasah, Ibu Dra. Herlina Sulistiani, M.Pd. Disini, ibu kepala berpesan pada para peserta bahwa “Seorang pemimpin bukan mereka yang tak mau belajar ketika berada diatas, namun meraka yang berani menerima kritik dan saran dan terus belajar tanpa henti.”
Acara yang kedua yakni diskusi para peserta untuk menentukan kontrak belajar selama LDKS ini berlangsung, dari diskusi ini membuahkan hasil yaitu :
- Dilarang menggunakan handphone ketika materi berlangsung
- Dilarang meninggalkan tempat tanpa izin
- Dilarang bergurau saat kegiatan dilaksanakan
- Dilarang makan saat materi/kegiatan berlangsung
- Tetap mematuhi protocol kesehatan
Dan jika ada peserta yang melanggar maka meraka akan menentukan hukuman yang pantas meraka dapatkan atas kesalahan yang dilakukan.
Setelah diskusi kontrak belajar selesai, dilanjutkan dengan menyampaian materi dari panitia yakni bapak ibu guru. Materi yang pertama adalah materi ke-OSIM-an dan manajemen berorganisasi yang disampaikan oleh bapak Rahadian Mahardika, S.S. disini kami diajarkan apa itu OSIM, maksud dan tujuannya, sejarah dan bagaimana kami mengatur, menjalankan, ataupun memanage organisasi. “Dengan adanya manajemen dalam organisasi, akan diketahui struktur, rencana dan pelaksanaan dalam mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai.”
Materi yang kedua yakni materi public speaking yang disampaikan oleh bapak Muhammad Bashori, M.Pd. disini kami belajar apa konsep, tujuan dan manfaat public speaking, kenapa membutuhkan public speaking dalam berorganisasi, Teknik dan pentingnya latihan, bagaimana menarik perhatian, dan juga bagaimana mengatasi masalah dalam public speaking. Dalam materi ini kami langsung mencoba untuk praktek, praktek dasar yang diterapkan disini yaitu memperkenalkan diri didepan teman teman yang lain, dan ketika praktek masih banyak peserta yang salah, mengapa? Kebanyakan karena nervous, karena itu berlatih dan penguasaan materi dalam public speaking itu sangat penting. “Siapapun bisa menjadi public speaker, dan jika anda sadar tidak dilahirkan sebagai seorang speaker maka berlatih dan berlatihlah.”
Materi selanjutnya adalah tentang leadership and problem solving yang disampaikan oleh ibu Novita Ardiana, S.Psi. Leadership atau kepemimpinan sangat wajib kami ketahui Teknik atau bagaimana cara melakukannya, karena dalam leadership sang leader tak boleh angkuh dan merasa paling tinggi, namun bagaimana sang leader itu bisa menempatkan anggotanya untuk menyuarakan suara mereka, leadership ini pun sangat melekat sekali dengan LDKS, karena pada dasarnya LDKS adalah tempat mengasah kepemimpinan para calon pemimpin. Kemudian ada problem solving yang dimana didalam organisasi pasti ada sebuah masalah yang dihadapi dan dengan materi ini kami mengetahui cara menyelesaikan masalah mulai dari yang berat, sedang, maupun ringan.
Materi yang terakhir yaitu materi tentang penyusunan program, proposal dan laporan yang disampaikan langsung oleh pembina OSIM yakni bapak Mokhammad Safii, S.Sos.I. Pada materi terakhir ini, setiap sekbid yang ada dalam OSIM diharuskan membuat programnya sendiri, dan juga ketika mengadakan kegiatam maka sebelum kegiatan dimulai maka OSIM harus mengajukan proposal terlebih dahulu, dan setelah program berlangsung maka harus ada laporan kegiatan.
Dan acara yang terakhir pada LDKS hari pertama ini ditutup dengan sholat dhuhur berjamaah pada pukul 13.00.
LDKS hari kedua yang dilaksanakan diluar madrasah tepatnya di DTH atau di Duyung Trawas Hill, seluruh peserta wajib mengisi registrasi dan berkumpul di madrasah pukul 06.30 dan berangkat pada pukul 07.00 WIB. Perjalanan dari madrasah menuju DTH memakan waktu sekitar satu jam, dan ketika sudah ada di tujuan para peserta berkumpul untuk pembukaan LDKS hari kedua serta penyerahan dari pihak panitia kepada fasilitator DTH yang akan membimbing kami tentang organisasi dan kepemimpinan.
Salah satu hal wajib yang dimiliki oleh seorang pemimpin adalah sebuah identitas dan jati diri, game pertama yang diberikan oleh fasilitator adalah pencarian ID Card. Disini seluruh ID Card para peserta akan disebar diseluruh penjuru lapangan dan para peserta harus menemukan miliknya. Game pertama adalah seluruh peserta harus hilang dari pandangan dan pendengaran fasilisator, jjadi para peserta harus diam dan mencari tempat untuk bersembunyi agar hilang dan tak terlihat oleh sang fasilisator. Sangat seru ketika melihat beberapa teman tertangkap karena bergurau ataupun tak menemukan tempat persembunyian.
Setelah game pertama selesai, dilanjut dengan materi dasar PBB atau Pelatihan Baris Berbaris dan dalam PBB ini kekuatan fisik dan kekompakan para anggota akan dilatih, ketanggapan dalam menerima parintah dan melaksanakannya. Setelah PBB selesai, dilanjut dengan pembagian kelompok dengan cara menggunakan metode sebuah game, jadi metodenya adalah seluruh peserta akan berputar mengeliligi lapangan ditemani dengan iriangan music yang membuat kami menari dan ketika music berhenti maka fasilitator memberi perintah untuk berkumpul beberapa orang, perintah terakhir yakni berkumpul sebanyak 13 orang yang dimana dari 39 peserta terbentuk 3 team.
Setelah kelompok telah terbentuk, setiap kelompok harus memiliki leader utama, nama kelompok dan alasannya, jargon dan juga yel yel. Kelompok yang terbentuk yaitu :
- Team Gatotkaca, dengan jargon ‘Otot Kawat Tulang Besi’
- Team Wong Elite, dengan jargon ‘Ekonomi Sulit, Gaya Tetap Elite’
- Team Langit, dengan jargon ‘Langit Bisa kah Kau Turunkan Uang, Aku Ingin Kaya Tanpa Bekerja’
Game ini sangat menyenangkan kare ada sesi berdiskusi sehingga setiap anggota bisa menyuarakan suaranya dalam berpendapat untuk team mereka. Jargon dan juga yel yel pun sangat menyenangkan sehigga bisa membuat kami lebih akrab.
Dilanjut dengan game berikutnya, game ini adalah game menari yang dipimpin oleh setiap anggota didalam team, tak menunggu music berhenti, setiap anggota harus memimpin tarian freestyle yang mereka buat sendiri untuk di tirukan oleh anggotanya.
Setelah seluruh game telah dilalui, seluruh peserta dipersilahkan untuk melaksanakan ISHOMA (Istirahat, sholat, makan). Setelah beberapa menit istirahat dilanjut dengan sholat jama’ takdhim dzuhur dan ashar. Yang terakhir dalam ishoma adalah makan, ada beberpa aturan dalam makan di LDKS ini yaitu :
- Tak ada sisa satu butir nasi atau makanan apapun kecuali tulang
- Tak ada bergurau dalam sesi makan
- Sendok yang menghampiri mulut bukan mulut yang menghampiri sendok
- Setelah dan sesudah makan wajib membaca do’a
Sehabis ishoma selesai, dilanjut dengan flying fox yang bukan hanya diikuti oleh para siswa peserta saja, namun juga bapak ibu guru panitia LDKS dan LDKS hari kedua ini ditutup dengan sesi foto kemudian para peserta dipersilahkan untuk berenang. Pukul 16.00 kami persiapan kembali ke madrasah dan pada pukul 18.00 kami telah sampai di madrasah dengan selamat.
LDKS tahun ini sangat berarti, terutama bagi pengurus kelas 9 yang akan segera lulus dari madrasah tahun depan, banyak sekali ilmu yang didapat kan dalam pembelajaran kali ini mulai dari keorganisasian, public speaking, PBB, keompakan, ketanggapan, dan juga menurunkan ego senri untuk organisasi. Untuk kepengurusan 2021/2022 semoga bisa lebih baik dan lebih baik lagi.
Penulis: Ramadhani Chinta Nafala ( Pengurus OSIM Masa Bakti 2020 – 2021 )