Hari Jumat siang, 13 September 2024 menjadi momen spesial bagi bapak /ibu guru, pendidik MTsN 1 Pasuruan. Pasalnya hari ini seluruh pendidik mengikuti Sarasehan yang bertajuk ” Pendekatan heutagogi dan Implementasinya dalam pembelajaran”. Tidak tanggung-tanggung pemateri sarasehan kali ini adalah Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis dan Keagamaan, Dr. H. Mastuki, M.Ag.
Acara di mulai pada pukul 13.00 WIB di Aula Ma’had Darul Muttaqin. Dalam kesempatan ini kepala madrasah Yasir, S.Ag., M.Pd.I mengucapkan terima kasih kepada narasumber yang biasanya mengisi di MOOC Pintar, dan diikuti secera online oleh pendiidk di seluruh Indonesia, namun kali ini bisa bertandang langsung di MTsN 1 Pasuruan secara tatap muka. Tentunya momen yang sangat penting ini digunakan dengan sebaik -baiknya oleh para pendidik MTsN 1 Pasuruan untuk menimba ilmu dari Dr. H. Mastuki, M.Ag.
“Dalam perkembangan dunia pendidikan saat ini yang telah berkembang, madrasah adalah lembaga pendidikan yang berciri khas Islami dan lekat dengan dunia pesantren tentunya memiliki karakter yang kuat yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan seperti sekolah.
Karakter itu muncul sebagai salah satu ciri khusus yang meliputi disiplin, Kemandirian, gotong royong, dinamis (mengikuti perkembangan zaman), berfikir kritis dan tentunya dengan nilai -nilai dasar pondasi agama yang kuat.
Untuk itu maka diperlukan pendekatan yang sesuai agar pembelajaran kepada peserta didik dapat mudah ditangkap dan dipahami.
Pendekatan Heutagogi menjadi salah satu pendekatan yang sedang trend, sebab pendekatan ini merupakan studi pembelajaran yang mandiri, terpusat pada siswa. Pendekatan ini menerapkan pendekatan holistik untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dan menempatkan peserta didik sebagai agen utama dalam pembelajaran mereka sendiri sebagai akibat dari pengalaman pribadi, “ungkap pak Mastuki mengawali paparannya.
Implementasinya dalam ” Merdeka Mengajar ” kurikulum merdeka maka dapat dijabarkan srbagai berikut :
- Guru dan murid menjadi pusat pembelajaran,
- Perlunya asesmen diagnostic untuk memahami kebutuhan dan karakter belajar siswa dengan tepat,
- Pembelajaran berdiferensiasi, setiap siswa mendapatkan layanan pendidikan yang setara
- Pembelajaran yang fleksibel, berbasis kompetensi, dan penguatan karakter.
Melalui pendekatan heutagogi, guru /pendidik diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada peserta didiknya dengan baik, terukur sesuai dengan karakternya sehingga kompetensi yang diinginkan dapat tercapai. (Tya)