Hadir Sebagai Inspirasi
Moderasi beragama berarti cara beragama jalan tengah.
Sesuai pengertian moderasi tadi, dengan moderasi
beragama, seseorang tidak ekstrem dan tidak berlebih – lebihan saat menjalani ajaran agamanya. Orang yang
mempraktekkannya disebut moderat.
Dalam rangka mewujudkan generasi moderat utamanya pelajar, MTsN 1 Pasuruan menggelar pelantikan duta moderasi beragama, Sabtu (13/9). Bertempat di Aula Ma’had Darul Muttaqin, Kepala madrasah, Yasir, S.Ag., M.Pd.I , melantik 64 duta moderasi beragama yang merupakan perwakilan dari masing-masing kelas.
Acara dibuka dengan tari Rupo Kembyang oleh Alifia Juara Tari Tk. Provinsi.
Dalam kesempatan ini Kepala madrasah menyampaikan pentingnya menanamkan penguatan moderasi beragama bagi pelajar. Apalagi dengan maraknya kasus radikalisme yang terjadi di tanah air. Salah satu upaya untuk mewujudkan generasi yang moderat adalah menanamkan prinsip-prinsip moderasi beragama dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam menjalani kehidupan sehar-hari mari kita memperaktikan 5 prinsip moderasi beragama agar hidup rukun, berdampingan dan toleran.
Adapun lima prinsip moderasi beragama ini meliputi :
- Wasathiyyah. Istilah ini berasal dari Bahasa Arab yang artinya sikap tengah, tidak ekstrem ke kanan atau ekstrem kiri.
- Tasamuh (toleran). Moderasi Beragama meyakini bahwa perbedaan adalah sunnatullah. Manusia harus saling menghargai dan menghormati tanpa membeda-bedakan agama, ras dan suku.
- Musyawarah (kesetaraan dan kesejajaran). Manusia sama dalam hak dan kewajiban tanpa ada perbedaan kebangsaan, aliran, kelompok, keturunan, harta dan lainnya.
- ‘Adalat (‘Adil). Memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada semua orang tanpa memandang perbedaan ras, agama, jenis kelamin, dan status sosial.
- Terbuka dan Dinamis. Sikap beragama yang menerima kritik dan masukan untuk kebaikan serta terus bergerak untuk kebaikan, dan tidak statis.
Ia berpesan “Jangan membenci lawanmu, tapi harus mencintai lawanmu. Karena kita bisa belajar dari orang yang berbeda pendapat, bukan orang yang selalu sependapat dengan kita,” pungkas kepala madrasah
Acara kemudian dilanjutkan dengan pelantikan duta moderasi.
Dalam kesempatan ini para duta moderasi juga mendapatkan materi dari narasumber yaitu Moh. Syafii, S.Sos. tentang penguatan moderasi beragama. Tak hanya itu saja duta moderasi juga diajak untuk bermain media moderasi beragama dan pemutran film tentang moderasi beragama.
Adapun harapan dibentuknya Duta Moderasi Beragama di madrasah memiliki tugas untuk mengkampanyekan dan mengedukasi nilai-nilai moderasi beragama, yaitu sikap beragama yang seimbang, toleran, dan menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama. Mereka bertugas membantu siswa dan komunitas madrasah memahami pentingnya saling menghargai perbedaan, mencegah radikalisme, serta mempromosikan nilai-nilai persatuan dalam keberagaman. Selain itu, duta ini juga diharapkan menjadi contoh perilaku moderat dalam keseharian dan aktif berperan dalam kegiatan yang memperkuat kerukunan di lingkungan sekolah maupun masyarakat. (Tya)
#KementerianSemuaAgama